cs@rssamsoehidajat.com

Serupa Tapi Tak Sama

Intermittent Fasting dan Puasa Ramadhan

Apakah puasa ramadhan sama dengan intermittenn fasting? Intermittent fasting adalah salah satu metode diet yang cukup populer dengan menerapkan pembatasan waktu makan dan minum dalam jangka waktu tertentu. Terbagi menjadi 2 periode, periode ketika kamu boleh makan dan minum dan periode ketika kamu tidak boleh makan sama sekali.

Metode ini sebenarnya mengadopsi tradisi berpuasa yang telah dikenal manusia sejak dahulu, dan dipraktikkan oleh beberapa kebudayaan dan agama. Metode puasa sebagai diet ini mulai populer di Inggris dan Australia sekitar tahun 2012. Menurut beberapa sumber, orang yang pertama kali memperkenalkan metode ini adalah Michelle Harvie dan Mark Mattson.

Meskipun pada dasarnya intermittent fasting sama dengan puasa biasanya, misalnya puasa Ramadhan, namun keduanya mempunyai beberapa perbedaan. Tentunya, secara garis besar intermittent fasting bertujuan untuk diet, sedangkan puasa Ramadhan adalah tujuan adalah untuk menunaikan ibadah.

Perbedaan:

  1. Perbedaan dari segi Durasi Puasa dan Makan
    Puasa Ramadhan : Dimulai dari awal imsak, sampai dengan menjelang petang (mahgrib), dan hal inilah juga yang menyebabkan perbedaan waktu didunia, ada yang puasa 11 jam dan puasa 16 jam.
    Intermittent fasting mempunyai variasi durasi untuk puasa dan makan atau lebih dikenal dengan istilah “jendela makan”. Dilansir dari Healthline, ada tiga macam metode intermittent fasting yang paling lazim, meliputi:
    Metode 16:8, di mana kamu boleh makan dalam periode 8 jam dan 16 jam selanjutnya kamu tidak boleh makan sama sekali.
    Metode eat-stop-eat, yang mencakup puasa selama 24 jam, sebanyak satu atau dua kali dalam seminggu.
    Metode 5:2, di mana kamu boleh makan secara normal selama 5 hari, dan 2 hari sisanya kamu harus membatasi asupan kalori yang dikonsumsi.
  2. Selama berpuasa Ramadan, kita tidak hanya dilarang untuk mengonsumsi makanan. Kita juga tidak diperbolehkan untuk minum selama periode puasa. Sementara  itu,  pada  diet  intermittent  fasting,  diperbolehkan  untuk  minum  dengan  batasan tertentu. Batasan tersebut berkaitan dengan jenis minuman dan jumlah kalori yang dikonsumsi. Dalam artian, kamu boleh minum ketika periode puasa dengan catatan minuman tersebut tidak mengandung banyak gula dan kalori.
  3. Anjuran untuk mengkonsumsi Gula
    Pada puasa Ramadan, terdapat sebuah anjuran untuk berbuka puasa dengan konsumsi makanan yang manis. Anjuran ini didasarkan pada hadis nabi mengenai anjuran untuk makan kurma ketika berbuka. Dalam intermittent fasting, sebenarnya tidak ada batasan ketat mengenai konsumsi makanan tertentu.
    Ketika periode makan, kita diperbolehkan untuk makan sebagaimana porsi makan normal kita. Namun, pada metode tertentu tidak dianjurkan untuk minum atau makan makanan yang manis(mengandung gula), apalagi secara berlebihan. Hal ini cukup beralasan, mengingat semakin banyak kandungan gula dalam makanan/minuman, semakin tinggi pula kalorinya. Konsumsi kalori berlebih justru berpotensi untuk menggagalkan diet yang sedang dilakukan.

Namun, pada metode tertentu tidak dianjurkan untuk minum atau makan makanan yang manis (mengandung gula), apalagi secara berlebihan. Hal ini cukup beralasan, mengingat semakin banyak kandungan gula dalam makanan/minuman, semakin tinggi pula kalorinya. Konsumsi kalori berlebih justru berpotensi untuk menggagalkan diet yang sedang dilakukan.

Persamaan :

Jika ditinjau dari durasi, puasa Ramadhan di Indonesia merupakan salah satu bentuk Intermittent Fasting (IF) yang mempunyai persamaan antara lain sbb :

  1. Tidak ada batasan yang kaku tentang berapa banyak kalori yg boleh dikonsumsi dalam sehari, dengan catatan tidak dianjurkan untuk berbuka secara berlebihan.
  2. Membantu menurunkan berat badan, memperbaiki komposisi tubuh dan mengistirahatkan fungsi organ (mengurangi kerja berat organ dalam).

Nah sekarang kita tahu kan perbedaan, persamaan dan manfaat antara Intermittent Fasting dengan Puasa Ramadhan, Serupa tapi tak sama, tetap jaga kesehatan ya sobat, mulai dari merubah gaya hidup dan pola makan yang sehat, karena organ dalam tubuh kita pun butuh istirahat dan disenangkan.